Banyak pengerajin kolam ikan secara asal-asalan. Bahkan terkadang tidak
lebih seperti kubangan air saja. Hal ini yang membuat produktivitas
budidaya tidak maksimal.
Faktor kolam tidak kalah penting dengan faktor budidaya lainnya seperti
benih, pakan dan air. Kolam ikan merupakan tempat habitat hidup ikan.
Kondisi kolam ikan menentukan baik tidaknya pertumbuhan ikan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membuat kolam ikan. Mulai
dari menganalisis jenis tanah, kontur lahan, tata letak kolam, irigasi,
penggalian, pembuatan tanggul hingga pengaturan sirkulasi air.
Jenis tanah yang paling baik untuk membuat kolam tanah adalah tanah liat
berpasir. Jenis tanah ini cukup kedap air, teksturnya solid sehingga
pembuatan tanggulnya pun lebih mudah.
Bila tanah yang tersedia terlalu gembur, perlu usaha ekstra agar
berfungsi dengan baik. Misalnya dinding kolam diberi lapisan semen atau
batu bata. Cara ini efektif mencegah kebocoran, namun biaya kontruksinya
jauh lebih mahal.
Cara sederhana menentukan jenis tanah adalah dengan menggenggam segumpal
tanah yang telah dibasahi dengan air. Kemudian kepalkan tanah tersebut
kuat-kuat. Kemudian buka telapak tangan Anda. Bila di permukaan telapak
tangan hanya ada sedikit pasir maka bisa dikatakan tanah liat berpasir.
Bila jumlah pasir yang menempel di telapak tangan banyak, tanah tersebut
dikategorikan tanah gembur.
Setelah menganalisis jenis tanah, amati kontur lahan yang akan dijadikan
kolam ikan. Apakah lahan datar atau lahan miring. Kemiringan lahan
menentukan metode penggalian dan pembuatan tanggul. Pada lahan miring,
pengaturan pola aliran air lebih mudah.
Penggalian tanah di lahan miring cukup dilakukan pada satu sisi.
Kemudian tanah hasil galian digunakan untuk membuat tanggul di sisi
lain. Sedangkan pada lahan datar, penggalian dilakukan di semua sisi.
Hasil galian dijadikan untuk membuat tanggul. Untuk lebih jelasnya,
lihat gambar dibawah ini.
0 komentar:
Posting Komentar